OJK (Otoritas Jasa Keuangan) memanggil semua perbankan nasional untuk membicarakan terkait perang suku bunga dalam layanan deposito. Bunga naik tinggi sudah dinilai melampaui batas, sehingga cukup meresahkan masyarakat. Oleh sebab itu, OJK berharap agar bank seluruh Indonesia dapat menurunkan bunga deposito tersebut. Apa alasan bank menaikkan deposito dengan bunga tinggi?
Pemerintah Ternyata Meminta Bunga Tinggi
Berdasarkan musyawarah yang dilaksanakan oleh pihak bank dengan OJK, alasan bank menaikkan bunga deposito yakni karena pemerintah meminta bunga tinggi. Dana dari pemerintah pusat dan daerah serta BPJS merupakan sumber likuiditas dari perbankan. Ketua Perbankan Nasional Sigit Pramono menyayangkan sikap institusi dari pemerintah tersebut. Hal inilah yang mendorong perbankan terus berusaha menaikkan suku bunga deposito demi mendapatkan liquiditas.
Kekeringan Akan Likuiditas
Alasan kedua bank menaikkan deposito dengan bunga tinggi yaitu kekeringan likuiditas. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, likuiditas perbankan saat ini memang sangat terbatas. Hal ini disampaikan langsung oleh Bank Indonesia. Hal itulah yang menyebabkan banyak perbankan sangat agresif dalam menjual deposito. Sebenarnya ada cara lain yang dapat dilakukan oleh perbankan agar tidak hanya sekedar menawarkan bunga tinggi, tetapi juga perlu mencari sumber dana lain untuk masa depan.
Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, perang suku bunga deposito akan terus terjadi jika bank belum mendapatkan sumber pendanaan baru. Oleh sebab itu, kedepannya diharapkan pihak bank lebih inovatif dalam mencari hal yang berpotensi untuk masa depan. Dengan kata lain, perbankan berani menaikkan bunga simpanan di atas ketentuan LPS akibat ketatnya likuiditas, oleh sebab itu berusaha melakukan segala cara agar dana masyarakat bisa tersimpan dengan baik.
Bank Agresif Dalam Menawarkan Kredit
Perang bunga deposito terjadi karena perbankan Indonesia dianggap agresif dalam menawarkan pinjaman dana kredit kepada masyarakat. Padahal loan to deposit rasio (LDR) sudah mencapai angka 90%. Ketika perbankan terlalu agresif dalam memberikan dana pinjaman, maka perlu mencari dana bahkan menjualnya dengan harga mahal. Oleh sebab itu, jika tidak ingin bayar bunga dengan deposito tinggi, maka sebaiknya melambatkan pertumbuhan kreditnya dengan mencari sumber dana baru.
Masyarakat Tidak Terlalu Antusias Dalam Menabung
Alasan terakhir yang menyebabkan bank menawarkan deposito dengan bunga tinggi yaitu kurangnya minat masyarakat dalam menabung. Jadinya dana dari bank banyaknya hanya digunakan untuk membiayai kredit, padahal dana dari perbankan sudah sangat terbatas. Perang suku bunga antar bank tidak akan terjadi jika pertumbuhan kredit dari bank bisa ditahan. Jika bank tidak mengejar deposit secara agresif, maka yang memiliki dana juga tidak mungkin meminta bayaran yang mahal.
Selain harus menahan laju pertumbuhan kredit, perang suku bunga deposito dapat dicegah dengan mencari sumber dana lain. Cara tersebut bisa menjadi solusi terbaik bagi pihak bank dan masyarakat sebagai pihak yang selalu berkaitan satu sama lain.